Kabarpesisirnews.com KPN
SELATPANJANG RIAU, -
Abrasi yang disebabkan oleh fenomena alam, yaitu gelombang pasang yang setisp tahunya menggelora di sepanjang pantai di Kecamatan Rangsang Pesisir Kabupaten Kepulauan Meranti Provinsi Riau, sudah dalam tahap yang sangat kronis dan mengkhuatirkan.
Pulau yang berada pada kategori 3T (terluar, terdepan, dan termiskin), bahkan termasuk dalam Lokasi Prioritas (LOPRI), di Kabupaten Kepulauan Meranti.
Kecamatan Rangsang Pesisir yang memiliki 12 Desa kini terancam punah, karena setiap tahunnya diperkirakan 5 sampai 10 meter daratannya menjadi lautan oleh sebap abrasi, Hal itu terjadi disepanjang bibir pantai pada enam (6) Desa, diantaranya Desa Tanah merah, Desa Sondei, Desa Tengayun Raya, Desa Bungur, Desa Telesung, dan Desa Tanjung Kedabu.
Salah satu tokoh masyarakat tionghua Kimcai yang tinggal di Duasun 2 helong ketika di temui media ini mengatakan. " kami memang sudah lama tinggal di Dusun ini ,sehari harinya kami berkerja sebagai Nelayan, kalau kemaren masih banyak warga yang tinggal di sini, namun kini sudah berangsur pergi meninggal kan kampung ini karen alasan takut abrasi yang menimpa tempat tinggal mereka" terang Kimcai
"kalau bisa pak tolong dicari solusi agar kondisi kami yang tinggal di sini bisa tenang hidup karena kami tidak ada tempat lain sebagai tempat tinggal kami lagi kecuali tempat ini sebagai warisan nenek moyang kami, demikian Paparnya.
Hal senada juga disampikan oleh Kepala Desa Telesung Syamsudin saat dikonfermasi terkait Abrasi yang membuat masyarakat nya mengeluh.
Ia mengatakan " soal abrasi ini terutama di Desa Telesung memang merupakan hal yang sangat sulit.
"soal abrasi ini memang merupakan hal yang sangat sulit untuk di bahas yang jelas saya sangat berharap terhadap pemerintah terutama Kabupaten maupun pihak Pemerintahan Pusat perlu adanya perhatian serius dalam penyelamatan pulau terluar dan terdepan bahkan termiskin ini" kata Syamsudin.
Ditambahkanya bahwa kami atas nama Pemerintah dan tokoh masyarakat di Desa ini sudah sepakat
"Kami atas nama Pemerintah Desa bersama semua elemen tokoh masyarakat, sudah srpakat dan sangat mengharap kan adanya perhatian dan bantuan dari Pemerintah Pusat terhadap permasalahan yang menjadi isu strategis terhadap pulau terluar". Demikian dikatakan Syamsudin , Rabu (14/7/22).
Selain Abrasi, Syamsudin juga mengatakan pentingnya sarana dan prasarana di pulau terdepan ini, terutama dikecamatan Rangsang Pesisir juga menjadi faktor penting yang harus diperhatikan, karena masyarakat yang mayoritas sebagai Neayan dan petani sangat rentan dengan sarana angkutan sebagai penunjang perekonomiannya.
"Masyarakat yang pada umumnya sebagai Nelayan dan petani sangat rentan dengan sarana transportasi, yaitu sebagai alat angkutan pemasaran mereka, hal ini juga menjadi persoalan serius di Kecamatan ini, karena sebagian besar jalan disini dalam kondisi yang sangat memprihatinkan, Tambah Syamsudin lagi.
penanganan dampak Abrasi harus ada campur tangan Pemerintah Pusat, ini mengingat ketidak mampuan APBD Kepulauan Meranti.
"Kita berharap dukungan dana dari pusat dalam upaya penangulangan dampak abrasi, karena tidak akan mampu jika hanya mengandalkan APBD". Tutup Syamsudin ."****
LAPORAN : ZAINI M
EDITOR : R.ARIFIN