Kabarpesisirnews.com KPN
TASIK PUTRI PUYU RIAU, -
Sejumlah keluarga besar beserta pengurus Masjid Al- Hafazoh dan masyarakat Desa Mengkirau Kecamatan Tasik Putri Puyu, Kabupaten Kepulauan Meranti, memperingati khoul simbah atau wafatnya KH. Muhammad Hadi Subari bin Abdul Kadir.
"Memperingati Khoul simbah wafatnya KH. Muhammad Hadi Subari kali ini dipusatkan di Masjid Al- Hafazoh Desa Mengkirau pada Sabtu (4/5/2024) malam kemarin.
Pada peringatan tersebut, dihadiri tidak kurang dari 500 ratusan masyarakat beserta tamu undangan, acara diisi dengan tauziah atau ceramah agama, oleh Ustadz H.Muhammad Khozin MA dari ibu kota Selat Panjang, Kabupaten Kepulauan Meranti.
Seperti disampaikan salah seorang panitia penyelenggara Khoul yang tidak ingin disebut jati dirinya kepada awak media ini mengatakan, peringatan Khoul KH Muhammad Hadi Subari Bin Abdul Kadir yang ke- 3, berlangsung dilaksanakan di Masjid Al- Hafazoh Desa Mengkirau, ucapnya.
Menurutnya, peringatan ini di adakan oleh keluarga besar Kh Subari dan pengurus Masjid Al-Hafazoh serta sejumlah masyarakat dan jamaahnya.
pada Sabtu 4 Mei 2024 malam kemarin, tepatnya 25 Syawal 1445 Hijriah, tutur panitia seraya menuturkan jangan tulis nama saya ya bang exspos saja, katanya
"Diakuinya lagi, agenda bakda Maghrib juga diisi tahlilan bersama dipimpin langsung oleh orang sesepuh kita, yakni pak KH Soleh. "Katanya", setelah bakda Isya' langsung diisi dengan ceramah agama, oleh Ustadz H Muhammad Khozin MA dari Kota
Selatpanjang, bebernya menambahkan.
Menurutnya lagi, latar belakang di adakannya Khoul oleh masyarakat Desa Mengkirau karena generasi baru banyak yang belum mengetahui perjuangan dakwah orang tua yang hidup di masanya sudah banyak yang meninggal dunia sehingga minimnya informasi sebagai ungkapan rasa syukur atas pengorbanan, do'a serta ilmunya
sebagai ibroh atau pelajaran yang dapat di petik buahnya untuk menjalani kehidupan yang lebih baik dan mendapat berkah, imbuhnya.
"Materi ceramah dari perwakilan keluarga KH Subari melalui Ustadz Arifin M.Pd.I menuturkan,“ agar dengan Khoul yang ke 3 ini, masyarakat dapat mengenal sosok KH Subari lebih dekat sehingga dapat menggambil pelajaran dari jasa-jasanya. Simbah KH Subari bukan hanya milik keluarga atau milik jamaah Masjid Al-Hafazoh saja tapi juga milik mayarakat milik umat milik kita semua, karena beliau sangat berjasa di Negeri ini di bumi Meranti maupun Bengkalis, katanya
Selain itu, beliau menghabiskan umurnya untuk berdakwah.
dari perwakilan tokoh Agama oleh: KH. Soleh “ KH Subari adalah seorang Kyai yang memiliki sifat penyayang dan lemah lembut, pungkas Ustadz Arifin.
Mewakili Kepala Desa Mengkirau Ustadz Kurdi SE mengatakan, “ Khoul simbah KH. Subari hendaknya di adakan setahun sekali secara bergiliran antar Masjid di Mengkirau. Tidak berhenti sampai di sini. Dan Pemerintah Desa Ikut bersama dalam mensukseskan kegiatan ini, ucapnya seraya berharap.
Senada dikatakan, KUA Putri Puyu Abdul Kadir Pulungan MH “ dan jamaah Masjid tersebut dikesempatan yang sama mengatakan, kita perlu menghargai jasa para ulama, karena berkat ilmu beliau kita dapat mengenal agama dengan baik”, dalam penyampaian intinya singkat.
Sementara, Camat Putri Puyu Zainal SE mengakui, ” guru saya dari Siak berziarah di Makam KH Subari beliau mengatakan bahwa KH Subari adalah seorang Wali Allah Swt.” Oleh sebab itu mari kita senantiasa berziarah untuk mendoakan beliau agar hidup kita mendapat barokah. Dan kedepannya kita jadikan makam KH Subari mejadi salah satu tempat wisata Religi. Menurutnya yang senantiasa di kunjungi oleh orang banyak dari berbagai Plosok Negeri, pinta Camat Putri Puyu
Dalam tauziah Ustadz H.Muhammad Khozin MA, memaparkan cara-cara berziarah adab-adabnya dan mendorong agar masyarakat Desa Mengkirau mengagendakan ziarah ke makam ini entah seminggu sekali, sebulan sekali atau setahun sekali. Karena Al-Marhum KH Subari adalah Min Jumlatil Awliya atau salah satu dari wali-walinya Allah Swt. Dan yang paling penting adalah mari kita menghargai ilmunya, ajarannya dan mengamalkan wasiat-wasiat atau nasehat-nasehatnya dan menjaga, memelihara makamnya, imbuhnya.
"Menurutnya, jika Meranti ingin maju yang pertama hendaklah memulyakan dan menghargai, merawat makam para wali-wali Allah. Perlu di ketahui di Meranti banyak tersebar makam para wali. Hampir di setiap pulau-pulau di Meranti ada makam walinya. Dari kenyataan ini Maka Negeri Meranti sebetulnya adalah negerinya para wali Allah. Cuma kita saja yang tidak mengetahuinya, jelasnya.
Dalam kesempatan ini Ustadz Muhammad Khozin MA juga sempat memaparkan, "katanya", beliau (KH Subari red), juga menceritakan berbagai karomah yang di miliki oleh KH Subari, pungkasnya."****
(KPN 015).-
LAPORAN : Ali Sanip
EDITOR : R.Arifin